RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas
/ Semester : VI / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I.
Standar
Kompetensi :
7.
Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama.
II.
Kompetensi
Dasar :
7.2.
Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan
amanat) dari teks drama anak.
III.
Indikator
(Indikator Kognitif)
1. Menjelaskan
unsur tokoh, sifat tokoh , latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari teks drama.
2. Membedakan antara sifat baik dan sifat buruk yang ada pada
teks drama yang diberikan guru.
3. Menyimpulkan isi drama yang diberikan.
(Indikator Kinerja)
4. Memperagakan teks drama yang diberikan guru
untuk memahami tokoh, sifat tokoh, latar, tema, jalan cerita, dan
amanat
dari teks drama.
(Indikator Afektif)
5. Menyatakan
sikap kerja sama yang baik
saat bermain peran.
6. Menilai diri sendiri saat tanya jawab tentang sifat tokoh
dalam teks drama.
IV.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat memperagakan teks drama yang diberikan guru
di depan kelas.
2. Siswa dapat menjelaskan unsur
tokoh, sifat tokoh , latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari teks drama melalui metode bermain peran.
3. Melalui metode bermain peran, siswa mampu menyatakan
sifat kerja sama yang baik.
4. Siswa dapat membedakan antara sifat baik dan sifat buruk
para tokoh drama melalui metode bermain peran.
5. Siswa mampu menilai dirinya sendiri saat tanya jawab
tentang sifat tokoh dalam teks drama.
6. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menyimpulkan isi
drama yang ditampilkan.
V.
Materi
Pembelajaran
Unsur-unsur
intrinsik dalam drama (tokoh, sifat tokoh,
latar, tema, jalan cerita, dan amanat)
VI.
Kegiatan
Pembelajaran
A. Kegiatan
Awal
·
Guru meminta siswa
memimpin doa.
·
Apersepsi
B. Kegiatan
Inti
·
Siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok.
·
Siswa diberikan
teks drama mengenai kebersihan oleh guru.
·
Siswa membaca teks
drama mengenai kebersihan.
·
Siswa secara
sukarela diminta untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam drama
“Tikus-Tikus Nakal”.
·
Siswa memainkan
drama “Tikus-Tikus Nakal”.
·
Setelah selesai
bermain drama, guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang latar,
tema, jalan cerita, tokoh, dan bagaimana sifat tokoh-tokoh yang ada pada drama “Tikus-Tikus Nakal”.
·
Guru melakukan tanya jawab tentang sikap siswa apabila ada
salah satu temannya yang memiliki sifat
buruk seperti di dalam drama “Tikus-Tikus Nakal”.
·
Guru meminta
pendapat beberapa siswa tentang amanat yang terkandung dalam drama “Tikus-Tikus
Nakal”.
·
Setiap kelompok
diberikan teks drama baru yang berjudul “Kebakaran”.
·
Setiap kelompok
membagi perannya masing-masing.
·
Siswa membaca teks
drama “Kebakaran” di depan kelas berkelompok secara bergantian.
·
Guru meminta
pendapat siswa tentang amanat yang terkandung dalam drama
C. Kegiatan
Penutup
·
Siswa bersama guru
merangkum pembelajaran.
·
Siswa menerima
pekerjaan rumah sebagai follow up
VII.
Metode
dan Sumber Belajar
A. Metode : Bermain Peran, Tanya Jawab
B. Sumber
Belajar :
Edi
Warsidi dan Farika, Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas,
Pusat Perbukuan Depdiknas:
Jakarta 2008.
Hanif
Nurcholis dan Mafrukhi, Saya Senang
Berbahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 6 , Erlangga: Jakarta 2007.
VIII.
Penilaian
A. Proses :
-
Menilai dari kegiatan
siswa ketika bermain peran.
-
Menilai dari
kegiatan tanya jawab.
B. Hasil :
-
Menilai hasil akhir
dari tes tertulis, kinerja, dan sikap
Homework sebagai
Follow Up :
Bacalah salah satu cerita pendek dari buku atau majalahmu
dan buatlah ringkasan cerita beserta dengan unsur intrinsik cerita tersebut (tokoh,
sifat tokoh , latar, tema, jalan cerita, dan amanat)
Jakarta, November 2010
Guru Kelas,
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Naskah Drama
Tikus-Tikus Nakal
Suasana di depan sekolah pada suatu siang sepulang sekolah. Terlihat
seorang anak sekolah bernama Deri membeli beberapa kantung kacang dari sebuah
warung. Ia segera pulang ke rumahnya. Sesampainya dirumah, Deri membuka sepatu
dan kaus kakinya. Ia meletakkannya begitu saja di belakang pintu rumahnya. Ia
lalu segera pergi ke kamarnya. Ibunya melihat tindakan Deri.
Ibu : (marah)
"Deri, sepatumu jangan diletakkan sembarangan. Kan, sudah ibu
sediakan rak khusus untuk menyimpan sepatu."
Deri : (menyeka keringat
di keningnya) "Deri kan capek, Bu. Hari ini rasa nya gerah banget.
Lagian, kan ada Bi Surti."
Ibu : "Bi Surti pulang
kampung selama tiga hari. Lagian, kenapa kamu menanyakan Bi Surti?"
Deri :
"Biasanya kan Bi Surti yang suka membereskan sepatuku."
Ibu : (kesal)
"Untuk hal seperti ini, Ibu rasa kamu bisa mengerjakannya sendiri."
Deri : (segera
mengambil sepatu dan kaus kakinya yang ber serakan) "Aahh… Ibu."
Deri segera masuk ke kamarnya. Suasana berganti menjadi kamar Deri. Di
kamar, terdapat sebuah tempat tidur kecil, kipas angin, meja belajar, dan
sebuah tempat sampah. Deri merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Ia
melemparkan tasnya ke samping bawah meja belajarnya. Ia belum mengganti baju
seragamnya. Lalu, ia menyalakan kipas angin.
Deri membuka bungkus kacang yang ia beli tadi. Ia membuka satu per satu dan
melemparkan begitu saja kulit-kulit kacang ke bawah tempat tidurnya. Suasana
malam. Deri tidak bisa tidur. Ia mendengar suara-suara aneh. Ciiitttt... cit...
cittt.... Deri ketakutan. Dari kolong tempat tidurnya, keluar seekor tikus.
Deri kaget. Ia paling takut pada tikus. Tidak berapa lama kemudian, beberapa
ekor tikus keluar dari kolong tempat tidurnya. Deri mengambil sapu ijuk.
Deri : (mencoba mengusir tikus-tikus) "Ukhhh... mengganggu
saja!" (memukul seekor tikus)
Beberapa
tikus malah menghampiri Deri.
Deri : (ketakutan dan menjerit-jerit) "Ibu, Ibu tolongin Deri!"
Ibu : (membuka pintu kamar Deri) “Ada apa kok kamu
teriak-teriak?"
Deri : (wajahnya pucat) "Ibu, banyak si
Jerry!"
Ibu : "Jerry,
siapa itu Jerry?"
Deri : (menunjuk ke bawah tempat tidurnya) "Maksud Deri banyak tikus kecil."
Ibu : (kebingungan) "Dimana?"
Deri :
"Itu di bawah tempat tidur Deri! Deri takut. Deri tidak mau tidur di kamar
Deri."
Ibu :
"Ya sudah, malam ini kamu tidur bersama kakakmu saja."
Saat pagi hari, ibu masuk ke kamar Deri. Ia kaget melihat
sampah-sampah berserakan di bawah tempat tidur Deri.
Ibu : (berteriak, mukanya cemberut) "Derii…sini!"
Deri : (memakai seragam sekolah)
"Ya ada apa, Bu?"
Ibu : "Lihat!"
(menunjuk ke sampah yang berserakan) "Kamu jorok sekali. Pantas banyak tikus di kamarmu."
Ibu :
"Lho kok, malah tanya. Mulai sekarang kamu harus menjaga kebersihan kamarmu. Kamu
jangan membuang sampah sembarangan lagi. Kan, sudah ibu sediakan tempat sampah di kamarmu (menunjuk ke tempat sampah). Apa perlu Ibu membuatkan plang peringatan di sini?"
Deri :
"Ibu bisa saja. Deri janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi.
Deri kapok sama si Jerry-Jerry nakal."
Ibu : (tersenyum) "Ya sudah,
sekarang kamu pergi sekolah. Pulang sekolah nanti, kamu harus membersihkan
kamar mu."
Deri :
"Baik, Bu!"
0 komentar:
Post a Comment